Progres pembangunan bangunan utama RS Indonesia yang saat ini masih berlangsung di Rakhine State, Myanmar sudah mencapai 91 persen. Demikian pernyataan Ir. Nur Ikhwan Abadi, Site Manager pembangunan RS Indonesia di Rakhine State, Myanmar saat diwawancara menjelang keberangkatannya ke Yangon di Terminal 3, Bandara Soekarno Hatta, hari ini Senin/8 April 2019.



“Alhamdulillah meskipun ada berbagai kendala yang di lapangan, sebagaimana halnya membangun di wilayah konflik, pembangunan RS Indonesia di Rakhine State terus berjalan. Berdasarkan perhitungan terakhir kami, progress pembangunan sudah mencapai 91,1 %,” papar Nur Ikhwan. Pembangunan memang mundur dari jadwal yang ditetapkan, namun perlahan tapi pasti progres terus berlanjut.

Nur Ikhwan Abadi berangkat ke Yangon bersama tiga relawan lainnya, yaitu Ir. Ahmad Fauzi (Site Engineer), serta Karidi dan Wanto, keduanya adalah relawan bagian sipil dan mekanikal elektrikal.

Tim Konstruksi MER-C ini dapat berangkat kembali ke Yangon, setelah adanya informasi dari Kedutaan Besar RI bahwa surat izin dari Kantor Presiden, Kementerian Kesehatan dan Olahraga, serta Pemerintah negara bagian Rakhine telah didapat. Dari Yangon, Tim akan melanjutkan penerbangan dengan maskapai lokal ke Sittwe, ibu kota Rakhine State.



Seiring kondisi di Rakhine State yang masih bergejolak, maka di Sittwe Tim akan berkoordinasi dengan pihak terkait di wilayah ini dan melihat perkembangan situasi keamanan. Apabila memungkinkan, dari Sittwe tim akan langsung melanjutkan perjalanan ke lokasi pembangunan RS Indonesia di Myaung Bwe, Mrauk U, Rakhine State dengan jarak tempuh sekitar 3 jam lebih via darat.

“Kami berharap bisa segera masuk ke sana untuk menyelesaikan pekerjaan instalasi listrik, sanitasi dan lantai rumah sakit,” terang Nur Ikhwan.

“Apabila pembangunan bangunan utama sudah selesai, akan dilanjutkan dengan pembangunan sarana lainnya, seperti ground tank atau tempat penampungan air bawah tanah yang akan berada di belakang bangunan utama RS Indonesia. Ground tank diperlukan karena sulitnya mendapatkan air bersih di wilayah ini, sementara air bersih sangat krusial bagi operasionalisasi rumah sakit,” jelas relawan Insinyur yang juga telah berpengalaman bertugas di Jalur Gaza, Palestina.

Selain ground tank, tim juga akan membangun kamar jenazah dan jembatan yang akan menghubungkan jalan raya dan RS Indonesia,” tambahnya.



Ia berharap dengan jangka waktu izin yang diberikan, pembangunan RS Indonesia serta semua sarana tadi bisa segera selesai. “Kami mohon doanya dari masyarakat Indonesia,” ujar Nur Ikhwan.

Pembangunan RS Indonesia di Rakhine State, Myanmar adalah sebuah langkah diplomasi kemanusiaan di dunia internasional kerjasama MER-C (Medical Emergency Rescue Committee), PMI (Palang Merah Indonesia) dan Walubi (Perwakilan Umat Buddha Indonesia).

Bantuan dan Donasi dapat melalui :

BSM, 700.1306.833
BCA, 686.0280009
Bank Mandiri, 124.000.8111982

Semua rekening atas nama :
Medical Emergency Rescue Committee

Info:
Website : www.mer-c.org
Call Center : 0811990176
FB : MER-C Indonesia
IG : @mercindonesia; @rsindonesia

|Humanity for Peace|
|Peduli untuk Kemanusiaan yang Lebih Baik|

Dukung Sosial Media Kami

Langganan Info & Berita MER-C