Rakhine – MER-C dan Pemerintah Myanmar sepakati lokasi untuk pembangunan RS Indonesia, yaitu di desa Muaung Bay, Mrauk U, Rakhine State, Myanmar. Lokasi ini dipilih setelah Tim Pembangunan RS Indonesia yang terdiri dari Drs. Ichsan Thalib, Dr. Ir. Idrus M. Alatas dan Ir. Faried Thalib melakukan kunjungan langsung ke lapangan, Kamis/18 Mei 2017. Kunjungan didampingi oleh dr. Swei Tein (Kepala Kesehatan Rakhien State), Bonifatius A. Herindra (Pelaksana Fungsi Politik KBRI Yangon) dan tiga kontraktor yang berminat mengikuti tender pembangunan RS Indonesia.

“Lokasi berjarak sekitar 2,3 km dari lokasi lama yang telah Tim MER-C kunjungi pada Agustus 2015 lalu,” ungkap Ichsan Thalib yang sudah tiga kali mengunjungi Rakhine State, Myanmar.

Ketua Tim Pembangunan RS Indonesia di Myanmar ini menyatakan bahwa lokasi disepakati karena dilihat dari strategisnya sama dengan lokasi yang lama. Bahkan di lokasi baru mobilisasi warga di RS akan lebih memungkinkan. Di sini lebih ramai dan lebih dekat ke pemukiman warga baik muslim maupun Budha. Lahan RS Indonesia yang diberikan pemerintah Myanmar sekarang juga lebih luas, yaitu sekitar 7.000 meter persegi, terletak di pinggir jalan raya Sittwe – Yangon.”

Hal penting lainnya, tambah Ichsan, lokasi ini juga tetap mudah diakses dan dapat memberikan pelayanan bagi warga Rakhine State dari kedua belah pihak baik Muslim maupun Budha.

Di samping lahan RS Indonesia saat ini ada rumah sakit tua (station hospital) yang dibangun tahun 1972 yang sudah mengalami beberapa kerusakan. Pada kesempatan kunjungan tersebut Tim memberikan santunan pada para pasien yang terbaring di bangsal RS yang sekitar 70% adalah warga Muslim. Tim memberikan santunan kepada pasien baik muslim maupun budha dan kepada paramedis.

Rumah sakit (station hospital) inilah yang selama ini menjadi tumpuan warga sekitar dikala sakit. Apabila RS Indonesia telah selesai, maka operasional pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan yang ada akan dipindahkan ke RS Indonesia.

Pembangunan RS Indonesia adalah program kerjasama MER-C (medical Emergency Rescue Committee) bersama PMI (Palang Merah Indonesia) dengan dukungan Pemerintah RI. MER-C kembali mengajak berpartisipasi masyarakat Indonesia dalam mewujudkan program ini. RS Indonesia di Myanmar diharapkan dapat menjadi salah satu diplomasi kemanusiaan dalam bidang kesehatan yang dapat mendorong terciptanya perdamaian bagi warga Muslim dan Budha di negara ini.

 

 

Dukung Sosial Media Kami

Langganan Info & Berita MER-C